Senin, 14 Juli 2008

Pastor Jeffrey Rachmat Menanggapi Kenaikan BBM

Kenaikan BBM ternyata mempengaruhi seluruh dunia, itulah yang dikatakan Pastor Jeffrey Rachmat, gembala dari Jakarta Praise Community Church dalam sebuah kotbahnya.
"Saya tidak bisa menurunkan harga BBM untuk menolong Anda "katanya. "Tetapi saya bisa membantu Anda menjadi besar sehingga masalah Anda menjadi terlihat kecil." Dengan bersemangat Pastor Jeffrey Rachmat membagikan tips menghadapi masa-masa sukar akibat kenaikan BBM.

Menjadi seperti Jeruk

Masa sukar seperti ini sudah dinubuatkan oleh Alkitab, jelasnya. Jadi sebagai orang percaya kita harusnya tidak lagi kaget. Banyak orang tidak suka dengan kesulitan, pada hal kesulitan membuat seseorang mengeluarkan hal terbaik dari dirinya. Orang percaya jangan mudah pecah dan hancur ketika mengalami tekanan, harusnya kita berbeda.

"Seperti sebuah jeruk ketika di tekan, apa yang keluar?" Pastor Jeffrey memberikan ilustrasi. "Jeruk ketika diperas mengeluarkan juice. Dan juice jika dijual, akan lebih mahal dari pada buah jeruk."

Kehidupan orang percaya harusnya seperti jeruk itu, ketika tekanan datang akan menunjukkan siapa sebenarnya dirinya. Saat itulah orang percaya bisa menunjukkan perbedaan dengan orang dunia. Karakter Ilahi dan kasih itu dapat lebih rasakan, saat orang-orang yang tidak kenal Tuhan sedang terpuruk.

Pencobaan dan masa sukar adalah keberuntungan

Alkitab mengajarkan bahwa jika kita mengalami kesukaran dan pencobaan, harus merasa berbahagia dan beruntung. Dalam Yakobus 1:2 (BIS) berbunyi demikian, "Saudara-saudara! Kalau kalian mengalami bermacam-macam cobaan, hendaklah kalian merasa beruntung." Mungkin jika kita tidak melihat dengan kaca mata Allah, hal seperti ini kita anggap aneh.

Tidak hanya merasa beruntung, namun kita juga harus bermegah atau berbangga jika berada dalam kesengsaraan, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." Roma 5: 3-5. Kesengsaraan dan pencobaan akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Apa yang dihasilkan oleh kesengsaraan adalah ketekunan, tahan uji, dan juga pengharapan yang kuat di dalam Tuhan.

Sebuah proses untuk mengalami terobosan dari Tuhan.

Banyak orang ketika krisis keuangan terjadi mereka melakukan pemangkasan pengeluaran. Namun banyak orang percaya, salah membuat langkah pemangkasan pengeluaran. Ketika krisis terjadi, mereka berhenti menabur.

Alkitab menuliskan dalam Mazmur 126: 5-6, "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." Orang yang menangis dan mencucurkan air mata, pastilah orang yang sedang sedih dan dalam kesulitan. Namun Tuhan mengingatkan bahwa orang yang menabur, sekalipun dalam keadaan sulit, orang tersebut pasti akan menuai dengan sorak-sorai.

Jangan berhenti memberi persepuluhan dan persembahan, sekalipun Anda sedang dalam keadaan krisis. Pada saatnya nanti, jika Anda setia, Anda pasti akan mengalami terobosan dalam hidup Anda.

Tuhan bukanlah tukang sulap, sekalipun Dia sanggup melakukan mujizat. Terkadang, ada yang menjadi bagian kita. Bagian kita adalah setia menabur kebaikan dan melakukan kebenaran firman Tuhan, dan bagian Tuhan adalah menolong kita pada waktu-Nya.

Kesulitan bisa membuat Anda bertumbuh atau membuat Anda hancur, semua itu ditentukan oleh sikap Anda. Masa-masa sulit adalah waktu untuk kita bertumbuh, dan menjadi pribadi yang lebih kuat, selama Anda memilih sikap yang benar. Jadi jangan menyerah oleh kesulitan hidup, serta alami breakthrough dari Tuhan.