Rabu, 12 Maret 2008

DEGIL


Degil
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 18:12)
Pelajaran beberapa minggu yang lalu tentang kerendahan hati:
Rendah hati adalah mempunyai pandangan yang jelas tentang siapa dirinya (tidak segan untuk mengatakannya).
Orang yang rendah hati adalah orang yang mau dibimbing, mau diajar (tentang hukum dan jalan-jalannya Tuhan).
Orang yang rendah hati adalah orang yang selalu berharap kepada Tuhan karena mereka tahu tanpa Tuhan tidak ada yang dapat mereka lakukan.
Orang yang tidak mau diajar adalah orang yang tinggi hati dan orang yang tinggi hati adalah orang yang bebal.
Orang yang tinggi hati biasanya tidak mau mengakui kalau dia mempunyai problem, bahkan orang yang tinggi hati bisa menjadi semakin rohani (agamawi):
Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerinta di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.(2 Tawarikh 26:3-5)
Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. (2 Tawarikh 26:16)
Sekarang kita akan belajar mengenai hati yang keras atau degil hati.
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka. ( Amsal 28:14)
A tenderhearted person lives a blessed life; a hardhearted person lives a hard life. Message Bible
Blessed are those who have a tender conscience, but the stubborn are headed for serious trouble. NLT
Takut akan Tuhan diterjemahkan tender conscience= hati nurani yg lembut.
Quick to repent, to forgive, teachable, forgiving.
Orang yg mengeraskan hati sedang menuju/akan jatuh dalam malapetaka (serious trouble). These people are stuck in their own opinion, their own view points, tidak mau diajar dan tidak mau menerima pendapat dari orang lain/merasa diri paling benar.
Permasalahan hari Sabat:
Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia. ( Markus 3:1-6)
Yesus berdukacita atas kedegilan hati mereka. Kedegilan=the hardness of their hearts. NKJ
Mereka terpaku pada pengertian mereka sendiri yang salah dan tidak mau terima kebenaran yg Yesus sampaikan.
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." ( Markus 2:27-28)
He said to them, "Moses, because of the hardness of your hearts, permitted you to divorce your wives, but from the beginning it was not so. (NKJ) Matius 19:8
Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. ( Kisah 7:51)
Devil’s favorite place
Hati yang keras adalah tempat favorit iblis untuk rekreasi.
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. ( Matius 12:43)
Dry places=places with no water, tempat yang kering dan keras, susah untuk dibentuk. Tempat yang tidak dapat ditanami sesuatu, tidak ada kehidupan.
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. ( Efesus 4:17-18 )
Pikirannya sia-sia= tanpa (ketiadaan) kebenaran.
Pengertiannya yang gelap= covered with darkness.
Jauh dari hidup persekutuan dengan Allah= Alienated from the life of God.
Kebodohan yang ada di dalam mereka= ignorance/lack of knowledge.
Kemampuan kita untuk melawan iblis ditentukan oleh kepatuhan kita kepada Tuhan.
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! ( Yakobus 4:6-7)
Kepatuhan kita kepada Tuhan akan menghasilkan hati yang lembut, mudah dibentuk.
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, (Ibrani 3:7-8)
Bayangkan berapa banyak diantara kita dapat hidup terhindar dari segala macam permasalahan (serious trouble) atau kekerasan hidup jikalau kita belajar untuk tidak mengeraskan hati, patuh kepada Tuhan dan perintahNya. Bukan hanya menjadi pendengar yang setia di gereja atau menjadi semakin agamawi hanya untuk menyembunyikan ketinggian hati; namun mari kita menjadikan kebenaran sebagai prinsip kehidupan dan menjalaninya, live a blessed life!!It Is Not The Lack Of Ability Or Potential That Prevents Most From Becoming What God Intends, But It Is Negative Heart Attitudes. Robb Thompson(Ps. Jeffrey rachmat- JPCC)


Benci Dengan Benar
Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.(Pengkotbah 3:8)
Kata benci mempunyai konotasi yang negatif dan kita melihatnya sebagai sesuatu yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Namun pada kenyataannya benci adalah salah satu bagian dalam hidup manusia serta merupakan bahan dasar penting dalam membentuk karakter manusia. Bagaimana mungkin????
Apa yang Anda cintai dan apa yang Anda benci menceritakan banyak tentang siapa Anda, tentang nilai kehidupan yang Anda miliki dan tentang apa yang menjadi perhatian Anda.
Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. (Amsal 6:16-19)Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu. (Yesaya 61:8)
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat! (Maleakhi 2:16)
Paling tidak setelah membaca Firman Tuhan ini Anda mengenali karakternya Tuhan dan apa yang akan Dia lakukan.Karakter terbentuk sebagian dari hal-hal yang kita benci, sebab pada umumnya kita akan menghindar dari apa saja yang kita benci.
Apa yang Anda senangi/cintai menggambarkan apa saja yang Anda ingin lakukan, kesanalah arah hidup Anda, kesanalah Anda memberikan waktu, tenaga dan berinvestasi. Kalau Anda cintai ‘keluarga’ maka kesanalah larinya kebanyakan dari waktu, tenaga, arah hidup Anda.
Hal-hal yang Anda benci menggambarkan apa saja yang Anda ingin hindari atau yang paling tidak ingin Anda temui dalam hidup. Kita memakai tenaga mendorong diri kita menjauh dari yang kita benci.
Bayangkan seorang yang benci ‘kekerasan’, maka ‘kekerasan’ adalah hal paling dia hindari atau hal terakhir yang bakal dia lakukan. Bayangkan kalau seseorang benci ‘terlambat’ atau benci ‘kejahatan’. Apa jadinya kalau orang benci teguran atau nasehat?
Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku. Jauhkanlah jalanmu dari pada dia (perempuan jalang/nakal), dan janganlah menghampiri pintu rumahnya, supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam; supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa, lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran; mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku? (Amsal 5:7-13)
Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.( Amsal 15:10)
Jadi pada saat kita mendengar apa yang orang benci maka dengan segera kita dapat mengenali siapa sesungguhnya orang tersebut bahkan kemana arah hidup orang tersebut.
Benci yang benar menjadi tempat perlindungan buat nilai-nilai kehidupan kita.
Benci bekerja seperti immune system buat jiwa kita. Seperti halnya juga tubuh kita punya sistem imunisasi. Pada saat bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh kita maka system imunisasi tubuh segera mengenali bakteri tersebut dan mengirim berita kepada semua sel untuk bergerak melawan dan mematikan bakteri atau virus tersebut.
Benci perceraian akan melindungi pernikahan Anda.
Benci kesombongan akan melindungi nilai kerendahan hati seseorang.
Benci kebohongan akan melindungi nilai kejujuran.
Benci yang jorok akan melindungi nilai kebersihan.
Benci tidak tahu diri akan membuat kita jadi tahu diri.
Benci kemalasan akan melindungi kerajinan.
Buat yang sedang berpacaran, teliti baik-baik apa yang pacarmu benci dan lihat apakah memang benar itu terlihat dari tindakan-tindakannya.
Namun benci baru dapat menjadi bagian penting untuk keberhasilan hidup kita apabila kita dapat membedakan apa yang kita dengan bagaimana caranya kita membenci, antara apa yang kita benci dengan siapa yang kita benci.
Apa yang kita benci akan kita temui di dalam diri orang lain bahwa bukan tidak mungkin orang yang berada di sekitar kita. Kalau kita salah bereaksi maka bukannya kita membantu mereka untuk meninggalkan nilai yang salah (yang kita benci) malah kita justru akan merusak hubungan yang sudah terbina.
Go hard on the issue, and soft on the person.
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. (Amsal 15:18)
How to hate well? Dengan membenci apa yang Tuhan benci:
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.(Amsal 8:13)
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.(Amsal 12:1)
Orang yang cinta kepada pengetahuan senang mendapat teguran; tapi orang yang tidak suka ditegur adalah orang dungu. (BIS)
(Ps. Jeffrey Rachmat)

Tidak ada komentar: